Rabu, 05 Januari 2011

Pemprov DKI Jakarta Janji Bakal Benahi Manajemen Busway



Dinas Perhubungan DKI Jakarta berjanji bakal membenahi manajemen pengoperasian busway dengan menerapkan manajemen armada (fleet management) untuk 10 koridor busway. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono yang dihubungi di Jakarta, Selasa (4/1) mengatakan konsep fleet management untuk meningkatkan pelayanan busway dan mengatur kebutuhan armada bus Transjakarta di 10 koridor.

Manajemen armada dimaksudkan untuk mengatur bus Transjakarta agar tidak terjadi penumpukan penumpang di halte-halte busway dan jarak antar bus (headway) menjadi lebih singkat. Pristono mengatakan manajemen armada dilakukan dengan melakukan zonasi rute, penambahan armada bus dan pemberian GPS (Global Positioning System) pada seluruh bus Transjakarta.

Pristono mengatakan manajemen armada telah diterapkan pada Koridor IX (Pinangranti-Pluit) dengan melakukan zonasi rute karena koridor tersebut memiliki rute yang cukup panjang yaitu 28,8 kilometer. Zonasi rute yaitu dengan mengatur bus-bus Transjakarta bakal berhenti di halte yang jumlah penumpangnya paling tinggi kemudian diangkut ke halte awal (Pinangranti) dan halte akhir (Pluit).

Dia menjelaskan 50 persen dari total 69 bus single dan 8 busa gandeng akan dikerahkan ke rute Pinangranti-Grogol dan 50 persen ke Grogol-Pluit. "Jadi pemberlakuan fleet management melalui zonasi rute hanya untuk Koridor IX saja, karena rutenya sangat panjang. Strateginya seperti itu, supaya pelayanan makin efisien dan efektif," katanya.

Untuk penerapan sistem pelacak, BLU akan memasang alat GPS pada seluruh bus Transjakarta di seluruh koridor, dimana saat ini ada 524 bus yang beroperasi di 10 koridor. "Dengan adanya BTS dengan alat GPS, maka keberadaan bus bisa diketahui. Sehingga bisa kelihatan kalau jarak bus terlalu rapat, bisa direnggangkan, atau kalau terlalu renggang bisa dirapatkan. Akibatnya target headway buswa rata-rata 5 menit bisa terpenuhi," katanya.

Dengan sistem BTS, Dishub DKI akan memantau dari ruang pengendali soal kecepatan, keberadaan serta mengatur operasionalisasi bus dan menghindari penumpukan penumpang. "Sekarang baru diatur dengan sistem radio saja. Jadi dengan fleet management ini, kita bisa mengatur kapan bus harus mengisi BBG, kapan bus keluar dan masuk lajur busway," katanya.

Dishub DKI juga bakal menambahk 44 armada bus Transjakarta pada 2011 untuk menambah kekurangan bus di tiap koridor dan bakal mengatur bus reguler yang jalurnya berhimpitan dengan busway koridor IX dan X.

sumber : http://www.republika.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar