Kamis, 06 Januari 2011

Mau Pilih yang Menyolok atau Sederhana?



Beberapa tahun terakhir bus-bus reguler maupun wisata di Pulau Jawa terkena ‘demam warna menyolok’. Puncaknya setahun sebelum piala dunia bergulir. Saat bus-bus yang akan melayani tim-tim dirilis dengan warna-warna yang berbeda. Trend ini dilirik oleh pelaku usaha di Indonesia, banyak bus-bus yang dicat mirip dengan bus tim-tim yang bertanding. Warna yang cukup menyita perhatian orang.

Demam ini awalnya melanda bus-bus reguler, atau yang lebih dikenal dengan bus malam. Lambat laun bus-bus pariwisata juga menggemari warna-warna yang menyolok.

Bagi sebagian pengelola bus, warna menjadi ciri khas perusahaan. Manajer Operasional bus wisata Blue Star, Andreas D Wijaya pernah mengatakan, warna bisa menonjolkan penampilan bus. Karakter warna bus, bisa menjadi magnet untuk menggugah minat penumpang atau penyewa. “Karena itu kami memulai untuk membuka bus wisata di Jakarta dengan memilih dulu warna yang cocok,” kata dia pada sebuah perbincangan dengan saya.









Keyakinan Andreas itu dibuktikan dengan semakin berkembangnya jumlah armada PO Blue Star. Tak sampai lima tahun, armada PO Blue Star berkembang dari hanya puluhan melejit lebih dari seratus unit. Blue Star memang memiliki warna yang unik. Terlihat elegan, dengan warna biru tua gelap, dipadu biru muda, kuning dan merah muda cenderung krem dalam motif gelombang yang menurut Andreas diilhami burung bangau.

Warna yang dipilih oleh PO Blue Star belum seberapa. Ada beberapa PO yang menggunakan warna kuning cerah sebagai warna dasar, atau merah, hijau muda dan bahkan merah muda. Belum lagi PO-PO yang melengkapi cat armadanya dengan gambar-gambar. Entah gambar hewan, motif tertentu, maupun karakter kartun. Tentu saja itu semua ditempuh pemilik bus untuk menarik minat penyewanya.

Namun, ada juga yang berpendapat lain. Soetomo, pendiri PO Desiana Transport, mengaku heran dengan trend warna menyolok pada bus wisata. Menurut dia, warna yang cocok untuk bus wisata adalah warna-warna kalem, sederhana, dan tidak lebih dari tiga atau empat warna. “Saya cenderung sependapat dengan style warna bus-bus wisata di Eropa yang sederhana. Terlihat elegan, dan selalu terlihat menarik, tak ketinggalan jaman,” katanya.
  





Wajar jika bus-bus PO Desiana tidak mengalami perubahan warna dasar dan body striping line sejak pertama kali beroperasi. Meski begitu, ternyata daya tarik bus-bus PO Desiana tak pudar meski banyak bus wisata yang berwarna menyolok. Desiana tak sendiri. Di jalur reguler, ada PO RAYA yang mempertahankan warnanya. Sayang, setelah lebih dari 15 tahun, PO Mulyo Indah  juga mengganti warna armadanya di penghujung tahun 2010 ini.

Ada banyak perusahaan bus, dengan total armada ribuan unit. Tentu tak mudah bagi seorang pengusaha dalam menentukan warna, baik warna dasar maupun stripping line, yang menjadi pilihannya.

Ini dialami oleh seorang sahabat saya, Firman Fathur. Sebelum mengecat bus-nya, dia meminta pendapat para sahabatnya. Sketsa gambar calon bus-nya pun disebar untuk dimintai tanggapannya. Langkahnya cukup rumit. Pertama, Firman harus memilih model striping line, corak dan motif, atau dengan gambar. Kedua, dia masih dipusingkan dengan pilihan warna. Maklum, perpaduan beberapa warna ikut andil untuk menonjolkan karakter warna yang akan dipilih. “Saya senang yang sederhana, tapi harus menonjolkan warna hijau. Bayangkan, pilihan warna baru saya pastikan saat bus mulai masuk proses pengecatan di karoseri,” ujarnya mengenang saat memilih warna Scorpion Holidays.

Sahabat saya Aldi Syafardi dari Arion Indonesia Transport, punya cerita unik. Suatu saat direksi PT Arion Indonesia Transport ingin mengganti corak warna bus-busnya yang lebih dari 20 tahun tidak berubah. Maksudnya, supaya tak kalah dengan bus-bus milik PO bus yang baru muncul belakangan. Tapi apa daya, beberapa konsep yang dirancang ternyata tak cocok. “Begitu sudah selesai rancangannya dan dipresentasikan...eh direksi kami lebih senang dengan warna dan corak yang lama. Sederhana, karakternya jelas dan menggambarkan Indonesia.....merah-putih,” katanya sambil tersenyum.

Warna memang banyak mengandung arti. Warna bisa menghidupkan suasana. Warna mencerminkan karakter, menonjolkan aura dan masih banyak lagi yang bisa diwakili lewat warna. Ahli tata warna menyebutkan, ada warna-warna tertentu yang bisa membuat orang merasa nyaman, teduh dan tenang. Ada juga warna yang membangkitkan rasa bahagia. Tapi ingat jangan sampai salah memilih warna....

http://www.anneahira.com/cat-rumah-idaman.htm Meski link ini menjabarkan arti warna untuk sebuah rumah, mungkin tak ada salahnya jika dipertimbangkan.

Sebentar, saya berkhayal dulu.......warna yang saya suka adalah biru. Kalau saya punya bus, sepertinya warna dasar putih dengan stripping line biru asyik juga ya?.... Lha model seperti itu sudah ada OBL, Jaya, Jaya Indah, DAMRI, Indah Jaya, ANS, Putra Remaja.

Kalaupun biru polos, ada Big Bird dengan biru metaliknya, ada Merdeka, ada TransJakarta dan feedernya. Belum lagi Hafana, Malino Putra, Haryanto, BIMO, Karya Jasa, Sumber Alam, Armada, masih ada lagi Symphonie dan Pakar Utama yang cat dan coraknya biru juga.......dan masih banyak lagi......Biru apa yang cocok ya? Bagaimana supaya bus saya punya ciri khas ya?.....Ada yang bisa bantu?......hehehehe

Sumber : http://jakbus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar