Uji jalan dilakukan Senin (25/10), lalu dengan mengambil rute Rawasari-tol dalam kota-Tol Jagorawi- Puncak. Semula, pengujian akan dilakukan sampai ke Kota Bandung dan langsung kembali ke Jakarta melalui Tol Cipularang yang terkenal sebagai ruas tol dengan track panjang. Namun kemudian dibatalkan karena terlalu serunya sesi tanya-jawab yang dilakukan antara pihak PT Mercedes-Benz Indonesia (MB Ina) dengan kalangan wakil operator yang diundang dengan mediator wakil dari Dipo ServiceSebelum roadshow dimulai, peserta yang berjumlah sekitar 20 orang mendapat briefing seputar rute yang akan dilalui sebentar dari Dipo Service, sembari menawarkan kesempatan kepada peserta untuk mencoba menyetir bus ini secara bergantian untuk mereka yang mengantongi SIM B2, sesuai persyaratan baku yang ditetapkan MB Ina.
Bus warna silver yang dibangun oleh body builder Rahayu Santosa, Bogor, berkapasitas 39 kursi melaju meninggalkan halaman Dipo Service sekitar pukul 10.30 WIB. Bus dikemudian oleh Nandar, dari Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Training Center Ciputat.Bus sempat salah ambil jalur dan hampir menjadi korban tilang polisi, namun kemudian memutar lagi langsung masuk tol dalam kota.
Kondisi jalan yang ramai membuat bus belum bisa dipacu maksimal selama melaju di tol dalam kota.Baru setelah memasuki tol Jagorawi 20 menit kemudian, proses pengetesan bus ini bisa dimulai.Kondisi tol kebetulan cukup lengang, membuat bus bisa dipacu dengan kecepatan antara 80 sampai 110 km/jam.Bus sempat mampir di exit Cibinong untuk menjemput Pak Iwan Setiawan, wakil dari PT Dita Prima Santosa, sole agency karoseri Rahayu Santosa yang ikut bergabung, disusul bergabungnya Pak Sujito, Body Builder Advisor MB Ina.
Selepas exit tol arah Puncak, performa bus ini di medan tanjakan diuji. Di tanjakan Cilogo, bus bertenaga maksimum 210 horse power 6 percepatan maju dan satu mundur ini dijajal mendaki dengan gigi 3 dengan RPM di kisaran 1700-1800. Tanjakan terbukti enteng dilahap. Menjelang titik tertinggi di tanjakan ini, gigi dipindah ke posisi 4, bus tetap melaju dengan tenaga penuh tanpa hentakan.Ketika bus kembali harus melahap tanjakan Cisarua, menjelang pertigaan belokan ke arah Taman Safari tenaga bus masih responsif ketika gigi persneling berada di posisi 4.
Secara umum, tenaga yang dihasilkan bus ini cukup melimpah jika dibandingkan dengan generasi terdahulu, XBC 1518 yang hanya memiliki tenaga maksimum 180 HP.Sepanjang perjalanan, peserta uji jalan mendapat penjelasan panjang lebar mengenai spesifikasi, karakter dan berbagai kelebihan bus OH 1521 E3 ini dari Sulasno, instruktur MB Ina Ciputat.Uji jalan bus ini harus istirahat sementara setelah bus tiba di Rumah Makan Ilalang, Cisarua, untuk makan siang bersama.Di sesi makan siang ini terjadi dialog yang sangat mengasyikkan antara perwakilan dari MB Ina, Dipo Mandiri dan peserta, tentu saja juga berbagai lontaran pertanyaan dari wakil BisMania Community, yang membuat acara makan siang yang semula hanya dijadwalkan berlangsung satu jam menjadi berjam-jam lamanya (mengenai apa saja perbincangan yang muncul, akan saya tulis di artikel terpisah).
Selesai makan siang dan berdiskusi, uji jalan OH 1521 E3 dilanjutkan menuju Puncak Pass.Sepanjang rute sampai Puncak Pass, performa mesin bus ini terbukti bagus. Tidak terlihat bus terengah-engah ketika mendaki karena kehabisan tenaga, termasuk ketika harus melakukan manuver di tikungan tajam di perbukitan perkebunan teh Gunung Mas menjelang Puncak Pass.
Sesampai Puncak Pass, bus langsung bermanuver kembali turun menuju Jakarta dengan driver masih di bawah kendali Nandar.Sebelumnya, beberapa kali Sulasno menawarkan kepada peserta untuk mencoba menggantikan menyetir bus ini untuk menjajal performanya, mereka menyatakan cukup puas dengan merasakan sensasi pengemudian bus ini oleh Nandar dari MB Ina Training Center, Ciputat.
Bus sempat istirahat sebentar di sekitar Gadog untuk sholat ashar dan berdiskusi kecil seputar performa mesin bus ini. Melanjutkan kembali perjalanan kembali ke Jakarta, di Tol Jagorawi kami disambut hujan deras. Lagi-lagi performa bus ini diuji, terutama pada aspek pengereman. Fungsi rem depan-belakang pada bus ini yang mengadopsi teknologi rem tromol dua jalur-udara tekanan penuh terbukti pakem saat mengaspal di medan jalan basah dan licin. Uji tes jalan bus ini diakhiri di halaman depan Dipo Mandiri dengan disambut kemacetan hebat ruas jalan kota Jakarta oleh hujan selama tiga jam.
Tanggapan sejumlah pengusaha yang saya coba tanyai tentang performa bus ini di sela uji jalan mengaku cukup puas. Boy N Soetomo, Marketing Director PT Desiana Citra Lestari (PO Desiana) mengaku cukup puas dengan performa bus ini. Begitu juga tanggapan Yahya Rosyid, dari perwakilan operator bus pariwisata PO Medal Jaya. “Tenaganya bagus,” kata dia. Imam, dari divisi bus pariwisata PO Dewi Sri yang juga ikut menguji bus ini juga mengaku puas. “Kami sebelumnya sudah memakai sasis seri XBC OH 1518, untuk armada transportasi Trans BSD dan Trans Bintaro, kami juga cukup puas performanya. Bus ini (OH 1521 E3) lebih bagus lagi,” pujinya.
Suspensi bus ini yang menggunakan per daun dengan peredam kejut dan stabilizer, menurut mereka juga cukup nyaman, terutama jika dipakai untuk bisnis angkutan bus pariwisata yang konsumennya sangat mengutamakan kenyamanan dalam perjalanan. Sulasno menjelaskan, power mesin bus ini menjadi lebih jos karena MB Ina banyak melakukan penyempurnaan dari versi XBC OH 1518 yang lebih dulu dipasarkan. Diameter piston, stang pistonnya kini menjadi 106 milimeter, lebih besar dari yang dipasang pada XBC 1518 yang 102 mm pada mesin berkapasitas 4.800 CC. Begitu pula diameter langkahnya. Diameter langkah mesin yang terpasang pada OH 1521 E3 adalah 106/136 mm.
Soal konsumsi bahan bakar, berdasar serangkaian hasil pengujian dengan berbagai jenis medan jalan, lurus, datar, berkelok dan mendaki, rata-rata konsumsi bahan bakar bus ini bervariasi. “Antara 3,6 sampai 4 km per liter solar yang diasup,” sebut Sulasno.
Uji tes yang berlangsung Senin lalu sebenarnya merupakan rangkaian dari roadshow bus ini ke sejumlah pengusaha bus pariwisata dan reguler di kota-kota di Pulau Jawa, Bali dan Sumatra.
Roadshow pertama dimulai di Jakarta oleh PT Adedanmas, dealer Mercedes-Benz di Jakarta, dilanjutkan ke Bandung dengan uji jalan di medan tanjakan kawasan pegunungan Lembang dengan mengundang sejumlah pengusaha transportasi di kota ini. Berikutnya, uji jalan dilakukan di Semarang oleh Hartono Raya Motor, dealer Mercedes-Benz di kota lumpia tersebut dengan mengajak sejumlah pengusaha transportasi di kota tersebut menguji jalan bus ini di tanjakan Gombel. Uji jalan selanjutkan dilakukan oleh PT Kalimas, dealer Mercedes-Benz di Semarang dengan mengundang sejumlah pengusaha transportasi di Jogjakarta dengan menguji tanjakan di kawasan Gunung Kidul. Roadshow bus ini berlanjut ke Kota Surabaya bersama Hartono Raya Motor dan Kedaung Satrya Motor, dealer Mercedes-Benz di kota ini dengan mengajak sejumlah pengusaha transportasi mengetes bus ini ke jembatan Suramadu dan tol Gresik.Menyeberang ke Pulau Bali, iuji performa bus ini kembali dilakukan dengan mengundang sejumlah pengusaha di sana. “Baru Jumat (22/10) kemarin bus ini kembali lagi ke Jakarta lalu masuk ke Dipo Mandiri,” ungkap Sulasno.
Pekan depan, akhir Oktober atau awal November, bus ini akan menyapa pengusaha di sejumlah kota di Sumatra seperti Jambi dan Medan untuk menguji performanya. Jadi, Anda yang sekarang berada di Jambi dan Medan, siap-siap saja ya! (CA)
OH 1521 E3
Mesin
OM 924 LA Euro 3, diesel 4-silinder segaris, injeksi langsung dengan turbocharger dan intercooler
Diameter langkah
106/136 mm
Silinder
4.800 CC
Daya maksimum
133 kW (210 HP) pada 2.200 rpm.
Torsi maksimum
740 Nm pada 1.480-1600 rpm
Kopling
MF 295 Single Disc, Dry, servo hydraulic actuated
Transmisi
MB G85-6/70-073 manual 60-percepatan maju, satu mundur.
Kecepatan maks
120 km/h
Perbandingan gigi
5.222 (47.9) Kapasitas: 10.000 kg
Suspensi depan
Pegas daun dengan peredam kejut dan stabilizer
Suspensi belakang
Pegas daun dengan peredam kejut dan stabilizer
sumber : http://bismania.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar